Minggu, 21 Oktober 2012

Si Muti Panggil Papa Nya Pohon Apel



Sebenarnya ini cuma cerita motivasi biasa tetapi istri aku meminta aku mengetiknya untuk ucapan Idul fitri 1433 H kemarin kepada papa nya,.....terus terang ini sedih karena kondisi istri aku yang bernama muti sedang sakit.....dan baru hari ini baru sempat aku masukkan di blog aku ini......


Muti Panggil Papa Pohon Apel

Suatu ketika , hiduplah sebatang pohon apel dan anak perempuan yang senang bermain-main di bawah pohon apel setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya dan tidur tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. anak perempuan itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai anak perempuan itu.
Waktu terus berlalu. Anak perempuan itu kini telah tumbuh besar dan menikah hingga tidak lagi bermain- main dengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari si anak perempuan mendatangi pohon apel, wajahnya tampak sedih.”ayo kemari bermain main lagi denganku” pinta pohon apel itu
“maaf pohon apel aku sedang sedih… anakku ingin sekali memiliki mainan..,tetapi aku tidak memiliki uang untuk membelinya.” Jawab si anak perempuan, pohon apel menyahut  “duh,maaf aku pun tidak punya uang, tetapi kamu boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya… dan kamu pun bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan anakmu”…. Anak perempuan tersebut pun sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan suka cita.
 Namun setelah itu si anak perempuan itu tidak pernah datang lagi dan pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak perempuan itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.”ayo bermain-main denganku lagi….,” kata pohon apel
“aku tidak punya waktu…” jawab anak perempuan.”aku harus mengurus keluargaku,anakku membutuhkan susu untuk di minumnya…. maukah kau menolongku….?”
“duh maaf darimana aku punya susu untuk anakmu. Tapi kamu boleh menebang semua dahan rantingku dan di jual untuk membeli susu anakmu” kata pohon apel.
Kemudian anak perempuan itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel untuk di jual dan pergi dengan gembira. Pohon apel juga merasa bahagia melihat anak perempuan itu senang, tetapi anak perempuan itu tidak pernah kembali lagi.

 Pohon apel kembali merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim dingin , anak perempuan itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.”ayo bermain-main lagi denganku,”kata Pohon apel.
“aku sedih,” kata anak perempuan itu,”kakiku sedang sakit apabila cuaca dingin malam hari aku tidak bisa berjalan”.Maukah kau memberiku sebuah kursi roda?”
“Masya Allah kasihan sekali kamu, tetapi mohon maaf aku tidak punya kursi roda,tetapi bila kamu mau…, kamu boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kursi roda, semoga itu bisa membantumu untuk berjalan di kala dingin”
.
Kemudian , anak perempuan itu memotong batang pohon apel dan membuat kursi roda yang sangat diperlukannya. Ia lalu pergi menggunakan kursi roda dan tidak pernah datang lagi menemui pohon apel itu. 
Akhirnya, anak perempuan itu datang lagi setelah bertahun kemudian.
“maaf anakku,” kata pohon apel itu.”aku sudah tidak memiliki buah apel lagi untukmu.”
“tak apa.Aku pun sudah tidak memiliki gigi lagi untuk menggigit buah apelmu”jawab anak perempuan itu.
“aku juga tidak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel
“tidak apa,sekarang kakiku juga tidak mempunyai kekuatan untuk memanjat engkau.”jawab anak perempuan
“aku benar benar tidak memiliki apa apa lagi yang bisa kuberikan kepadamu. Yang tersisa hanyalah akar akar ku yang tua dan tidak indah ini”. Kata pohon apel sambil menitikkan air mata.
“aku juga tidak memerlukan apa apa lagi sekarang,” kata anak perempuan.”aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sudah sangat lelah meninggalkanmu dan menggunakan kursi roda, dan tahukah kamu,? Akar akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk  berbaring dan beristirahat, kalau di perkenankan izinkanlah aku berbaring di akarmu?
“mari,…marilah berbaring di pelukan akar akar ku dan beristirahatlah di situ” jawab pohon apel sambil meneteskan air mata……
Lalu si anak perempuan berbaring dan berbisik dalam hati “aku sudah lelah….maafkan aku papa……”





Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H, Mohon Maaf lahir dan Batin
Bandar Lampung, Dini hari,01:17 wib 18 agustus 2012
Untuk pengorbanan orang tua yang tak pernah henti pada anaknya
Diketik oleh yonki dikutip dari ucapan muti