Muti
Panggil Papa Pohon Apel
Suatu ketika
, hiduplah sebatang pohon apel dan anak perempuan yang senang bermain-main di
bawah pohon apel setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon,
memakan buahnya dan tidur tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. anak
perempuan itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat
mencintai anak perempuan itu.
Waktu terus
berlalu. Anak perempuan itu kini telah tumbuh besar dan menikah hingga tidak
lagi bermain- main dengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari
si anak perempuan mendatangi pohon apel, wajahnya tampak sedih.”ayo kemari
bermain main lagi denganku” pinta pohon apel itu
“maaf pohon
apel aku sedang sedih… anakku ingin sekali memiliki mainan..,tetapi aku tidak
memiliki uang untuk membelinya.” Jawab si anak perempuan, pohon apel menyahut “duh,maaf aku pun tidak punya uang, tetapi
kamu boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya… dan kamu pun bisa
mendapatkan uang untuk membeli mainan anakmu”…. Anak perempuan tersebut pun
sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi
dengan suka cita.
Namun setelah itu si anak perempuan itu tidak
pernah datang lagi dan pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari
anak perempuan itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.”ayo
bermain-main denganku lagi….,” kata pohon apel
“aku tidak
punya waktu…” jawab anak perempuan.”aku harus mengurus keluargaku,anakku
membutuhkan susu untuk di minumnya…. maukah kau menolongku….?”
“duh maaf
darimana aku punya susu untuk anakmu. Tapi kamu boleh menebang semua dahan
rantingku dan di jual untuk membeli susu anakmu” kata pohon apel.
Kemudian
anak perempuan itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel untuk di jual
dan pergi dengan gembira. Pohon apel juga merasa bahagia melihat anak perempuan
itu senang, tetapi anak perempuan itu tidak pernah kembali lagi.
Pohon apel kembali merasa kesepian dan sedih.
Pohon apel kembali merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu
musim dingin , anak perempuan itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka
cita menyambutnya.”ayo bermain-main lagi denganku,”kata Pohon apel.
“aku sedih,”
kata anak perempuan itu,”kakiku sedang sakit apabila cuaca dingin malam hari aku
tidak bisa berjalan”.Maukah kau memberiku sebuah kursi roda?”
“Masya Allah
kasihan sekali kamu, tetapi mohon maaf aku tidak punya kursi roda,tetapi bila kamu
mau…, kamu boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kursi
roda, semoga itu bisa membantumu untuk berjalan di kala dingin”
.
.
Kemudian ,
anak perempuan itu memotong batang pohon apel dan membuat kursi roda yang
sangat diperlukannya. Ia lalu pergi menggunakan kursi roda dan tidak pernah
datang lagi menemui pohon apel itu.
Akhirnya,
anak perempuan itu datang lagi setelah bertahun kemudian.
“maaf
anakku,” kata pohon apel itu.”aku sudah tidak memiliki buah apel lagi untukmu.”
“tak apa.Aku
pun sudah tidak memiliki gigi lagi untuk menggigit buah apelmu”jawab anak
perempuan itu.
“aku juga
tidak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel
“tidak
apa,sekarang kakiku juga tidak mempunyai kekuatan untuk memanjat engkau.”jawab
anak perempuan
“aku benar
benar tidak memiliki apa apa lagi yang bisa kuberikan kepadamu. Yang tersisa
hanyalah akar akar ku yang tua dan tidak indah ini”. Kata pohon apel sambil
menitikkan air mata.
“aku juga
tidak memerlukan apa apa lagi sekarang,” kata anak perempuan.”aku hanya
membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sudah sangat lelah meninggalkanmu
dan menggunakan kursi roda, dan tahukah kamu,? Akar akar pohon tua adalah
tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat,
kalau di perkenankan izinkanlah aku berbaring di akarmu?
“mari,…marilah
berbaring di pelukan akar akar ku dan beristirahatlah di situ” jawab pohon apel
sambil meneteskan air mata……
Lalu si anak
perempuan berbaring dan berbisik dalam hati “aku sudah lelah….maafkan aku
papa……”
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H, Mohon Maaf lahir dan
Batin
Bandar
Lampung, Dini hari,01:17 wib 18 agustus 2012
Untuk
pengorbanan orang tua yang tak pernah henti pada anaknya
Diketik oleh
yonki dikutip dari ucapan muti