Kamis, 25 Oktober 2012

FERDI dan ARMAN

Dari kejauhan, lampu lalu lintas di perempatan masih menyala hijau, ferdi segera menekan gas  kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi perempatan itu cukup padat sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama. Kebetulan, jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning. Hati ferdi berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala, ferdi bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja.
“ ahh aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak” pikirnya sambil terus melaju.
“Priiittttt!”
Di seberang jalan, seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Ferdi menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion, ia melihat siapa polisi itu.
Wajahnya tak terlalu asing. Hey,..itukan Arman, teman sekolah dulusemasa SMU dulu! Hati Ferdi agak lega. Ia melompat keluar mobil sambil membuka lengannya.
“ Hai Arman. senang ketemu kamu”
“ Hai ferdi,” balas Arman tanpa tersenyum
“ Duh, sepertinya aku kena Tilang nih…” aku memang terburu buru istriku menunggu di rumah.”
“Oh Ya “ tampaknya Arman agak ragu
Nah bagus kalau begitu “Arman, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak anak sudah menyiapkan segala sesuatu. Tentu aku tidak boleh terlambat”
“ aku mengerti, tapi sebenarnya aku sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini”
“O..o sepertinya tidak sesuai harapan.Ferdi harus ganti strategi.
“jadi kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala .” aha terkadangberdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.
“ ayo dong Ferdi. Aku melihatnya dengan jelas.Tolong keluarkan SIM-mu”
Dengan ketus Ferdi menyerahkan SIM lalu masuk kedalam mobil dan menutup kacanya. Sementara itu Arman menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat, Arman mengetuk kaca jendela. Ferdi memandangi wajah Arman penuh kecewa. Dibukanya kaca sedikit “ah limasenti sudah cukup” Ferdi mengambil surat tilang yang diselipkan Arman di sela jendela, Tapi, hai apa ini?
Ternyata SIM-nya dikembalikan beserta sebuah nota.” Mengapa ia tidak menilangku?” lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa”
Buru buru ferdi membuka dan membaca nota yang ditulis Arman.
“ Halo Ferdi…Tahukah kamu? Aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi ngebut yang menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa memeluk dan bertemu ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada . kami terus berdoa dan berharap agar Tuhan berkenan mengaruniai seorang anak
agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini.
Maafkan aku Ferdi. Doakan agar permohonan kami terkabul. Berhati-hatilah
Salam : Arman
Ferdi terhenyak namun Arman telah pergi meninggalkan posnya

WAKTU KENAL CINTA


Alkisah di suatu pulau kecil tinggallah benda benda abstrak, seperti Cinta, Kesedihan,Kekayaan, Kebahagiaan, dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Suatu ketika datang badai menghempaskan pulau kecil itu,air laut tiba tiba naik dan akan segera menenggelamkan pulau . semua penghuni pulau cepat cepat menyelamatkan diri
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak memiliki perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk mencari pertolongan. Sementara itu, air semakin naik dan mulai membasahi kaki cinta.
Tak lama kemudian cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.”Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!...teriak cinta…”aduh maaf cinta, perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu serta nanti perahuku tenggelam.lagipula tak ada tempat lagi di perahu buatmu”
Lalu Kekayaan cepat cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.
“Kegembiraan tolong aku!” teriak cinta,.namun Kegembiraan terlalu gembira menemukan perahu sehingga ia tidak mendengar cinta.
Air semakin meninggi hingga membasahi pinggangnya dan cinta pun semakin panik. Tak lama kemudian, lewatlah Kecantikan.”Kecantikan,bawalah aku bersamamu,” teriak cinta.
“Wah cinta, kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku ini” sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak isak. Saat itulah lewat Kesedihan .” oh Kesedihan bawalah aku bersamamu,” kata Cinta
“ maaf cinta aku sedang sedih, aku ingin sendirian saja,” kata Kesedihan sambil mengayuh perahunya .
Cinta semakin putus asa. Ia melihat air semakin naik dan segera menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah terdengar suara, “ Cinta mari segera naik perahuku.” Cinta menoleh ke suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat cepat ia naik ke perahu itu tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itulah, Cinta baru sadar bahwa ia tidak tahu sama sekali  siapa orang tua yang telah menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakan nya kepada penduduk di pulau, siapa sebenarnya orang tua itu.
“ oh orang tua itu tadi? Dia adalah Waktu,” kata orang tersebut. “tapi kenapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya . bahkan teman teman yang mengenalku pun enggan untuk menolingku,” Tanya Cinta
“ Sebab hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu”…………….

TUHAN BERKATA TIDAK


Ketika manusia berdoa ,” Ya Tuhan, ambillah kesombongan dariku.”
Tuhan berkata, “ Tidak. Bukan aku yang mengambil , tapi kau yang harus menyerahkannya.

Ketika manusia berdoa “ Ya Tuhan sembuhkanlah Istriku Yang sakit.”
Tuhan berkata.” Tidak, Jiwanya telah Sempurna, Sakitnya hanyalah sementara.”

Ketika manusia berdoa.” Ya Tuhan beri aku kesabaran”
Tuhan bekata. “ Tidak, kesabaran di dapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan, kau harus meraihnya sendiri.”

Ketika manusia berdoa.” Ya Tuhan beri aku kebahagiaan”
Tuhan berkata. “ Tidak , kebahagiaan itu tergantung kamu menghargainya”

Ketika manusia berdoa. “ Ya Tuhan jauhkanlah aku dari kesusahan”
Tuhan berkata.” Tidak, kesusahan mendekatkanmu kepadaku

Ketika manusia berdoa.” Ya Tuhan bantu aku mencintai orang lain sebesar cinta-Mu kepadaku.”
Tuhan berkata.” Akhirnya kamu mengerti”

SURGA ITU ADA

Seorang pria mengangkat jemari tangan istrinya yang tengah tertidur karena sakit. Lalu ia mendekap dan meremas tangan itu di dada nya dan dengan lembut membelainya

Dengan perlahan lahan, jari jemari tangannya dengan lembut menelusuri lekuk lekuk garis tangannya,seolah mengenang semua yang pernah dirasakannya Dia menutup matanya, mengenang sensasi yang sedang dirasakannya dan menguncinya rapat rapat dalam hatinya yang tidak akan pernah dilupakannya.

Lalu ia membuka matanya dan meraba satu persatu jari jemari wanita yang berbaring di hadapannya.ketika tangannya menyentuh jari yang selama ini selalu membelainya, dia berhenti sejenak pikirannya mengembara ke tempat dan waktu lainnya.

Kepalanya lalu tertunduk dan dengan lembut dia memberikan ciuman kepada wanita itu. “Semoga aku telah dan melayanimu dengan baik Kekasihku,” bisiknya