Kamis, 25 Oktober 2012

WAKTU KENAL CINTA


Alkisah di suatu pulau kecil tinggallah benda benda abstrak, seperti Cinta, Kesedihan,Kekayaan, Kebahagiaan, dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Suatu ketika datang badai menghempaskan pulau kecil itu,air laut tiba tiba naik dan akan segera menenggelamkan pulau . semua penghuni pulau cepat cepat menyelamatkan diri
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak memiliki perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk mencari pertolongan. Sementara itu, air semakin naik dan mulai membasahi kaki cinta.
Tak lama kemudian cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.”Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!...teriak cinta…”aduh maaf cinta, perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu serta nanti perahuku tenggelam.lagipula tak ada tempat lagi di perahu buatmu”
Lalu Kekayaan cepat cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.
“Kegembiraan tolong aku!” teriak cinta,.namun Kegembiraan terlalu gembira menemukan perahu sehingga ia tidak mendengar cinta.
Air semakin meninggi hingga membasahi pinggangnya dan cinta pun semakin panik. Tak lama kemudian, lewatlah Kecantikan.”Kecantikan,bawalah aku bersamamu,” teriak cinta.
“Wah cinta, kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku ini” sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak isak. Saat itulah lewat Kesedihan .” oh Kesedihan bawalah aku bersamamu,” kata Cinta
“ maaf cinta aku sedang sedih, aku ingin sendirian saja,” kata Kesedihan sambil mengayuh perahunya .
Cinta semakin putus asa. Ia melihat air semakin naik dan segera menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah terdengar suara, “ Cinta mari segera naik perahuku.” Cinta menoleh ke suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat cepat ia naik ke perahu itu tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itulah, Cinta baru sadar bahwa ia tidak tahu sama sekali  siapa orang tua yang telah menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakan nya kepada penduduk di pulau, siapa sebenarnya orang tua itu.
“ oh orang tua itu tadi? Dia adalah Waktu,” kata orang tersebut. “tapi kenapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya . bahkan teman teman yang mengenalku pun enggan untuk menolingku,” Tanya Cinta
“ Sebab hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu”…………….